Wayang Kulit gaya Jawa Timuran adalah sebuah seni pergelaran lakon yang mempergelarkan lakon-lakon atau cerita dari wiracarita Ramayana dan Mahabharata, sama halnya dengan seni pergelaran wayang kulit di daerah lain (Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan daerah lainnya).
Nanging, Bisma nglakoni kuwi kabeh among kanggo adhine, Citranggada lan Wicitrawirya. SEGMEN 1. Raja : “Duh para prajuritku, aku bakal ngadakake sayembara adu kesaktian. Sapa wae sing menang ing sayembara iki bakal dadi bojone anak-anakku.”. Prajurit : “Inggih, sendika dhawuh Paduka.”.
Anggotanya terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Punakawan sendiri merupakan tokoh yang diciptakan oleh para wali di Jawa yang memiliki tujuan untuk menampaikan problematika yang terjadi di tengah masyarakat. Dalam beberapa cerita, Punakawan membantu tokoh pewayangan lain seperti Pandawa.
DAFTAR PUSTAKA Anggoro, Bayu. 2018. Wayang dan Seni Pertunjukan: Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah. Jurnal Sejarah Peradaban Islam. Vol. 2 No. 2 Jb, Masroer Ch. 2015. Spriritualitas Islam dalam Budaya Wayang Kulit Masyarakat Jawa dan Sunda. Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama. Vol. 9, No. 1.
dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa. Panakawan, tokoh terpenting dalam pewayangan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong, hanya ada dalam pewayangan Indonesia, dan tidak di Negara lain. Selain itu, nama dan istilah teknis pewayangan, semuanya berasal dari bahasa Jawa (Kuna), dan bukan bahasa lain.
Yuk simak fakta wayang Bagong selengkapnya berikut ini! 1. Mempunyai Banyak Nama. Sama seperti tokoh wayang lainnya, Bagong juga memiliki banyak nama. Nama lainnya antara lain, Ki Lurah Bagong, Bawor, Astrajingga, Caruh, Cepot, Kaecepot, dan Prabu Kalasereng. Meskipun memiliki nama lain, tokoh ini dikenal dengan panggilan Bagong.
AweSvq. 282 98 345 448 319 41 349 383 121

cerita wayang bagong dalam bahasa jawa